Peran Artificial Intelligence dalam Pembelajaran di Kelas

Artikel12/06/2025
| Bagikan :

Kecerdasan buatan AI adalah cabang ilmu komputer yang berfokus pada pengembangan sistem yang mampu meniru kecerdasan manusia. Artificial intelligence (AI) mencakup pengambilan keputusan, pengenalan pola, hingga pembelajaran adaptif. 

Di bidang pendidikan, penggunaan artificial intelligence telah berkembang pesat. Artificial intelligence dalam pembelajaran membantu menciptakan ekosistem pembelajaran yang lebih personal, efisien, dan responsif terhadap kebutuhan siswa. 

Pemerintah Indonesia melalui Permendikbudristek Nomor 12 Tahun 2024 secara resmi mengintegrasikan AI dalam pembelajaran pada Kurikulum Merdeka versi 2025. Regulasi ini menjadi payung hukum bagi sekolah untuk mengadopsi teknologi AI dalam kegiatan belajar mengajar. 

Contoh nyata hadir di Binus School Serpong yang mulai menggunakan AI sejak kelas 4 SD dengan sistem yang dirancang khusus agar aman dan sesuai usia pengguna. Saat ini, lebih dari 30 tutor AI digunakan untuk menyesuaikan pembelajaran dengan kemampuan masing-masing siswa. 

Program Bring Your Own Device (BYOD) juga diterapkan agar siswa membawa laptop sendiri ke sekolah. Program ini menjadi bagian dari strategi jangka panjang integrasi teknologi di ruang kelas. 

Meski begitu, urgensi untuk cek plagiat dan mengawasi bahaya AI juga disorot para pendidik dan regulator. Keseimbangan antara optimalisasi teknologi dan perlindungan siswa menjadi tantangan yang tidak bisa diabaikan. 

peran artificial intelligence (AI) di kelas saat ini mulai meningkat

AI bukan sekadar alat bantu, melainkan juga entitas yang harus dipahami secara kritis dalam kerangka etika dan pedagogis yang utuh. Lantas, bagaimana sebenarnya kecerdasan buatan bekerja di dalam ruang kelas? Apa saja manfaat, tantangan, hingga batasannya? 

Peran Kecerdasan Buatan di Ruang Kelas

Kecerdasan buatan AI adalah salah satu terobosan teknologi pendidikan yang kini mampu berperan langsung dalam aktivitas belajar-mengajar. Di kelas, AI bekerja sebagai mitra guru untuk meningkatkan kualitas interaksi, personalisasi materi, hingga pemantauan perkembangan siswa secara real-time.

Berikut beberapa peran AI dalam pembelajaran di kelas:

1. Asisten Evaluasi Otomatis

AI membantu guru memeriksa tugas secara otomatis, terutama dalam bentuk esai, kuis, dan laporan. Analisis bahasa alami pada kecerdasan buatan memungkinkan penilaian yang cepat dan konsisten. Ini mengurangi beban kerja guru dan mempercepat umpan balik kepada siswa.

2. Tutor Mandiri di Luar Jam Pelajaran

Artificial intelligence dalam pembelajaran memungkinkan siswa belajar secara mandiri dengan tutor virtual. AI menyesuaikan materi dan memberikan latihan sesuai kemampuan siswa, lengkap dengan penjelasan dan koreksi instan. Ini mendukung siswa untuk belajar kapan saja tanpa tergantung sepenuhnya pada guru.

3. Pemantau Perkembangan Belajar

AI mencatat dan menganalisis data belajar siswa secara real-time. Laporan otomatis ini membantu guru mengidentifikasi kemajuan atau kesulitan siswa sejak dini. Dengan informasi ini, guru dapat melakukan intervensi lebih tepat dan cepat.

4. Penyedia Materi Adaptif

Kecerdasan buatan AI adalah solusi untuk menciptakan konten pembelajaran yang sesuai dengan gaya dan kecepatan belajar siswa. AI menyajikan materi secara visual, audio, maupun teks berdasarkan data interaksi siswa. Ini mendorong pembelajaran yang lebih personal bagi masing-masing siswa.

5. Penerjemah Interaktif di Kelas Multibahasa

AI sebagai presentation translator memungkinkan guru menyampaikan materi dalam satu bahasa dan diterjemahkan secara otomatis ke bahasa lain. Ini sangat membantu di kelas dengan latar belakang siswa yang beragam secara linguistik. Pembelajaran pun menjadi lebih inklusif dan tidak terhambat bahasa.

6. Pendorong Diskusi Interaktif melalui Chatbot

AI berbentuk chatbot menjawab pertanyaan dasar siswa secara langsung dan cepat. Siswa bisa berdiskusi atau bertanya kapan saja tanpa harus menunggu waktu tatap muka. Ini mendorong kemandirian dan rasa ingin tahu siswa dalam belajar.

7. Pengelola Kelas Cerdas

AI membantu guru mengatur jadwal belajar, mengelola tugas, dan mengingatkan tenggat waktu kepada siswa. Sistem ini juga dapat memberikan notifikasi kepada guru jika ada siswa yang tidak aktif atau mengalami penurunan performa. Dengan begitu, penggunaan artificial intelligence di kelas menjadi alat bantu efektif untuk menjaga keteraturan dan dinamika belajar tetap terjaga.

Tips Menerapkan Artificial Intelligence dalam Pembelajaran

Agar penggunaan artificial intelligence di ruang kelas benar-benar berdampak positif, guru perlu memahami cara menerapkannya secara tepat. Teknologi ini bukan pengganti peran guru, melainkan alat bantu yang mempermudah, mempercepat, dan memperdalam proses belajar-mengajar. 

Berikut ini tujuh tips yang dapat diterapkan langsung oleh guru untuk memanfaatkan kecerdasan buatan AI secara bijak dan bertanggung jawab di kelas.

1. Mulailah dari Masalah Kelas yang Nyata

Identifikasi kendala rutin di kelas, seperti pencatatan kehadiran, koreksi soal, atau pembuatan bahan ajar. Gunakan AI untuk menyederhanakan proses tersebut, misalnya dengan aplikasi otomatisasi penilaian atau platform pembuatan materi belajar. 

2. Manfaatkan AI untuk Diferensiasi Pembelajaran

Gunakan aplikasi AI yang bisa menyesuaikan materi dengan kecepatan dan gaya belajar tiap siswa, terutama untuk siswa yang tertinggal atau yang butuh tantangan tambahan. Data yang dihasilkan AI bisa membantu guru menyusun strategi belajar yang lebih adil dan inklusif. 

3. Gunakan AI untuk Penilaian Otomatis dan Cepat

AI dapat menilai soal objektif, memberi umpan balik instan, dan menghemat waktu koreksi. Untuk tugas yang lebih kompleks, guru tetap perlu meninjau manual untuk menjaga kualitas penilaian. Pastikan semua hasil juga melewati cek plagiat agar tidak merusak integritas akademik.

penggunaan artificial intelligence di kelas semakin marak dan memudahkan, namun juga ada bahaya AI

4. Integrasikan AI dalam Pembuatan Konten Pembelajaran

Guru bisa menggunakan AI untuk membuat soal latihan, simulasi percakapan, atau rangkuman materi yang relevan dengan kurikulum. Setelah itu, hasilnya perlu disesuaikan dengan konteks siswa agar tidak kaku atau terlalu generik. Jangan lupa periksa fakta untuk memastikan materi tetap kredibel dan tidak menyesatkan.

5. Edukasi Siswa tentang Etika Penggunaan AI

Ajarkan siswa batasan dalam penggunaan AI, seperti tidak mengandalkannya sepenuhnya untuk mengerjakan tugas atau mencari jawaban ujian. Jelaskan risiko bahaya AI jika digunakan tanpa pemahaman kritis. Diskusi tentang etika teknologi akan memperkuat karakter dan tanggung jawab digital siswa.

6. Kolaborasikan AI dengan Peran Guru, Bukan sebagai Pengganti

Gunakan AI untuk menyederhanakan tugas administratif atau teknis agar guru punya lebih banyak waktu untuk membimbing siswa secara langsung. AI sebaiknya menjadi asisten, bukan pengganti interaksi manusia dalam pendidikan. Pendekatan ini membantu menjaga keseimbangan antara efisiensi dan empati dalam proses belajar.

7. Perkuat Literasi Teknologi dan Kebijakan Penggunaan AI

Sekolah perlu memberikan pelatihan dan panduan tertulis agar guru memahami batas aman penggunaan artificial intelligence dalam pembelajaran. Guru juga harus dibekali pengetahuan untuk mengenali hasil AI dan membedakannya dari karya asli siswa. Dengan kebijakan yang jelas, bahaya AI bisa dikendalikan dan potensinya dimaksimalkan secara bertanggung jawab.

Dengan lonjakan nilai pasar AI global yang diprediksi mencapai $2.745 miliar pada 2033, sektor pendidikan menjadi salah satu bidang yang paling terdampak transformasinya. Namun, pertumbuhan ini juga membawa tantangan etis yang tidak bisa diabaikan.

Berdasarkan survei Turnitin (2024), sebanyak 78% orang tua menganggap penggunaan alat AI generatif dalam tugas sekolah sebagai bentuk kecurangan. Maka, penting bagi sekolah dan guru untuk mengintegrasikan penggunaan artificial intelligence dalam pembelajaran secara bijak dan bertanggung jawab.