10 Fakta Pendidikan di India

Artikel24/12/2024
| Bagikan :

CEO India yang tersebar di beberapa perusahaan terkemuka di dunia membuat khalayak penasaran, seperti apa pendidikan di India? Apalagi siswa-siswi India juga kerap mendominasi perolehan beasiswa pendidikan bergengsi bertaraf internasional.

Selain adanya program pendidikan gratis di tingkat dasar dan menengah, kuliah di India juga menjadi pilihan karena menawarkan pendidikan berkualitas dengan biaya yang relatif terjangkau. Pemerintah India menyediakan skema subsidi dan beasiswa bagi mahasiswa yang berasal dari keluarga kurang mampu, kelompok minoritas, atau komunitas tertentu. 

Menurut data All India Survey on Higher Education (AISHE) 2020-2021, Gross Enrolment Ratio (GER) untuk pendidikan tinggi di India adalah sekitar 27.3%. Artinya, sekitar 27 dari 100 orang usia 18-23 tahun terdaftar dalam pendidikan tinggi. Jumlah total mahasiswa mencapai lebih dari 41,4 juta, dengan proporsi laki-laki dan perempuan hampir seimbang.

Lebih lanjut, berikut 10 fakta menarik terkait pendidikan di India yang dapat memperkaya persepsi kita dalam meningkatkan kualitas generasi mendatang.

1. CEO India Mendominasi Industri Teknologi Global

India dikenal sebagai penghasil pemimpin teknologi dunia. Sekitar 6% tenaga kerja Silicon Valley adalah orang India, meskipun mereka hanya 1% dari populasi AS. Sebagian besar CEO India ini tumbuh besar di lingkungan pendidikan yang ketat di India. Contohnya CEO Google Sundar Pichai dan CEO Microsoft Satya Nadella.

Sistem pendidikan India melatih siswa untuk menghadapi tantangan dengan memprioritaskan keterampilan pemecahan masalah. Hal ini didukung oleh tradisi akademik berbasis persaingan dan keterbatasan infrastruktur, yang justru membentuk para lulusan menjadi pemimpin yang tangguh. 

2. Sistem Pendidikan Berbasis Ujian Membentuk Generasi Kompetitif

Pendidikan di India sangat berorientasi pada ujian dan peringkat. Sejak usia dini, siswa menghadapi ujian standar yang menjadi penentu jalur pendidikan dan karier mereka. Misalnya, ujian kelas 10 dan 12 seperti CBSE (Central Board of Secondary Education) sangat menentukan peluang mereka masuk universitas ternama.

Pendekatan ini memiliki keunggulan untuk melatih siswa menghadapi tekanan, tetapi juga memiliki kelemahan. Sistem berbasis hafalan seringkali mengabaikan pemahaman mendalam. Namun, keberhasilan sistem ini menciptakan lulusan yang sangat kompetitif di pasar kerja global.

3. Kompetisi Ketat untuk Masuk Universitas Bergengsi

Masuk ke institusi ternama di India sangat kompetitif. Ujian seperti JEE (untuk teknik) dan NEET (untuk kedokteran) memiliki tingkat persaingan yang sangat tinggi dan hanya menerima sedikit dari ribuan pelamar.

Kompetisi ini mempersiapkan siswa untuk menjadi profesional berkualitas. Namun, tekanan yang besar sering kali memicu stres akademik. Beberapa reformasi mulai diperkenalkan untuk mengurangi beban ini, termasuk penyesuaian pola ujian agar lebih fokus pada pemahaman konsep.

pendidikan di india sangat kompetitif sehingga menghasilkan banyak individu kelas dunia

4. Pendidikan Tinggi Berkualitas dengan Institusi Terakreditasi

India memiliki lebih dari 1.000 institusi pendidikan tinggi, dengan sekitar 50 di antaranya diakui secara internasional. Institusi seperti Indian Institute of Technology (IIT) dan Indian Institute of Management (IIM) dikenal sebagai salah satu yang terbaik di dunia dalam bidang teknik dan manajemen.

Selain itu, kuliah di India menarik bagi mahasiswa internasional karena programnya yang berbahasa Inggris, biaya terjangkau, dan kualitas pengajaran yang semakin baik. National Institutional Ranking Framework (NIRF) memastikan standar mutu institusi yang menjadikannya setara dengan universitas global di beberapa bidang.

5. Biaya Kuliah di India Relatif Terjangkau dengan Kualitas Internasional

Biaya kuliah di India relatif terjangkau dibandingkan negara lain dengan kualitas pendidikan yang cenderung setara. Sebagian besar universitas mengenakan biaya antara $3.300 hingga $7.800 per tahun akademik. Untuk mahasiswa PhD, banyak program menawarkan gaji bulanan minimal 25.000 INR (sekitar $340).

India juga menawarkan program bahasa Inggris di berbagai institusi yang membuatnya menarik bagi siswa internasional. Dengan adanya beasiswa pendidikan seperti Study in India Scholarship, siswa dari negara berkembang dapat mengakses pendidikan berkualitas tanpa beban biaya tinggi. Kombinasi ini menjadikan kuliah di India sebagai pilihan strategis bagi banyak pelajar dari seluruh dunia.

6. Sistem Dua Bahasa Memperkaya Kemampuan Akademik

India menggunakan bahasa Inggris dan Hindi sebagai bahasa utama dalam sistem pendidikan. Bahkan, sebagian besar perguruan tinggi menawarkan program dalam bahasa Inggris sehingga lebih mudah diakses oleh mahasiswa internasional.

Di sisi lain, siswa lokal sering kali harus menguasai kedua bahasa ini. Kemampuan multibahasa ini menjadi keunggulan di pasar kerja global, meskipun menambah tantangan dalam proses pembelajaran. Bahasa Inggris yang dominan di perguruan tinggi juga membuka peluang bagi mahasiswa India untuk melanjutkan studi atau bekerja di luar negeri.

7. Dominasi Mahasiswa India dalam Beasiswa Internasional

Mahasiswa India mendominasi program beasiswa global.  Misalnya beasiswa pendidikan Erasmus Mundus di mana India menjadi penerima terbesar sejak program dimulai pada 2004. Pada tahun 2024, sebanyak 146 mahasiswa India menerima beasiswa tersebut.  

Beasiswa internasional seperti Erasmus Mundus mencakup biaya kuliah, perjalanan, dan tunjangan hidup. Ini memungkinkan mahasiswa belajar di beberapa universitas Eropa sekaligus. Kesuksesan ini mencerminkan kualitas akademik tinggi dari mahasiswa India. 

Bahkan, mahasiswa India kerap menduduki posisi teratas dalam aplikasi beasiswa global. Banyak dari mereka memanfaatkan kesempatan ini untuk memperluas jaringan profesional di luar negeri dan memperkuat daya saing mereka di pasar kerja internasional.

8. Kurikulum Berbasis Internasional dari Universitas Global

India kini membuka peluang global dalam sistem pendidikannya. Kebijakan Pendidikan Baru (NEP) 2020 mengizinkan universitas asing membuka kampus di India, menghadirkan program gelar ganda, dan kolaborasi internasional. Inisiatif ini dirancang untuk memberikan pengalaman pendidikan global tanpa harus meninggalkan India.

Menurut data dari International Consultants for Education and Fairs, jumlah mahasiswa India yang belajar di luar negeri diproyeksikan meningkat dua kali lipat dalam kurun 5 tahun terakhir. Dari total tahun 2019 sebanyak 900-an ribu akan berpotensi mencapai 1,8 juta pada tahun 2024.

pendidikan di india

Selain itu, institusi domestik memperluas kurikulum berbasis internasional dan program daring kolaboratif yang menghubungkan pelajar serta pengajar dari berbagai negara. Pendekatan ini melengkapi kebutuhan pelajar India, sekaligus menawarkan akses pendidikan global di dalam negeri.

9. Program Pendidikan Gratis untuk Pelajar Kurang Mampu

Pemerintah India telah meluncurkan berbagai program pendidikan gratis, khususnya untuk kelompok kurang mampu. Salah satu inisiatif terbesar adalah Right to Education Act (RTE) 2009 yang mewajibkan pendidikan dasar gratis bagi anak-anak berusia 6-14 tahun. Program ini mencakup pemberian buku, seragam, dan makan siang gratis untuk meningkatkan partisipasi siswa.

Namun, program ini masih menghadapi tantangan. Kesenjangan kualitas antara sekolah negeri dan swasta membuat banyak siswa dari keluarga miskin kesulitan bersaing di jenjang pendidikan tinggi. Pemerintah kini fokus memperbaiki infrastruktur dan kualitas pengajaran di sekolah negeri untuk memaksimalkan dampak program tersebut.

10. Inovasi Teknologi dalam Pendidikan

India memimpin inovasi dalam pendidikan berbasis teknologi dengan platform seperti BYJU’S dan Unacademy. Startup ini menawarkan kursus daring dengan metode interaktif yang mencakup materi dari sekolah dasar hingga persiapan ujian masuk universitas. Ini membantu siswa di daerah terpencil mendapatkan akses ke materi berkualitas.

Selain itu, pandemi COVID-19 mempercepat adopsi teknologi pendidikan di India. Sekolah dan perguruan tinggi beralih ke pembelajaran daring, meskipun tantangan akses internet di wilayah pedesaan masih menjadi hambatan. Inisiatif pemerintah seperti Digital India berupaya meningkatkan infrastruktur untuk menjembatani kesenjangan digital.

Peningkatan akses pendidikan di India mencerminkan kemajuan inklusi sosial, terutama untuk perempuan dan kelompok marginal. Namun, tantangan seperti kesenjangan regional dan kualitas pendidikan tentu tetap ada. 

Sistem kuliah di India juga dapat kita jadikan cerminan untuk memperbaiki kualitas pendidikan tinggi di negeri sendiri. Tidak hanya di India, sistem pendidikan di China pun juga dapat dijadikan acuan untuk meningkatkan kualitas pendidikan di Indonesia.

Pendidikan yang baik bisa menjadi batu loncatan untuk menempuh karier secara global. Sehingga bukan tidak mungkin, nantinya akan banyak CEO perusahaan multinasional yang berasal dari Indonesia. 

Guru merupakan salah satu agen perubahan pendidikan di Indonesia. Tanpa keberadaan guru yang berkualitas, niscaya sistem pendidikan sebaik apapun tidak akan dapat terlaksana dengan baik dalam mewujudkan kualitas sumber daya manusia yang unggul di Indonesia. Oleh karena itu, kesejahteraan dan upgrade skill guru pun patut kita jadikan perhatian bersama. Yuk, bantu peningkatan kapasitas dan kapabilitas guru di Indonesia!